Saat ini Sidina Community mempunyai lebih dari 200 Fasilitator. Berikut beberapa kesan dan testimoni dari beberapa Fasilitator Ibu Penggerak. Check this out
- Hana (Fasilitator Batch 2) : Menjadi seorang Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community itu anugerah besar buatku. Aku bisa bertemu banyak teman rasa saudara, dibekali ilmu langsung dari Kemdikbudristek RI, bisa merasakan satu panggung bersama Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim, itu semua hal yang luar biasa bagiku. Kesempatan ini juga aku pakai untuk berkiprah di dunia pendidikan untuk mengedukasi para orang tua terkait kebijakan pemerintah. Terharu dan menyenangkan ketika bisa sosialisasi di hadapan para orang tua dan mereka merespon dengan baik. Bisa menjadi kawan sekerja bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan, bahu membahu dengan bapak ibu guru untuk mendidik generasi bangsa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Tidak rugi bergerak sebagai volunteer di Sidina Community karena aku percaya, semua yang aku tabur baik, pasti akan menghasilkan tuaian yang baik juga.
- Mardiah (Fasilitator Batch 5) : Kesan jadi volunteer ibu penggerak tentu saja menyenangkan dan menegangkan. Menyenangkan karena akhirnya bisa berbagi ilmu yang kita dapatkan selama ToT dengan berbagi ilmu harapannya pendidikan Indonesia jadi lebih baik. Kenapa menegangkan? karena ada kekhawatiran salah dalam hal penyampaian dan ada sedikit 'bangga' ketika mengucapkan bahwa kita mitra Kemendikbud walaupun ya tetep tegang ðŸ¤ðŸ¤
- Dwi Murniati (Fasilitator Batch 1) : Menjadi volunteer di bidang pendidikan membuat saya merasa mempunyai teman2 yang sejalan untuk bersama2 menjadikan pendiikan Indonesia semakin maju.
- Tanti Amelia (Fasilitator Batch 4) : Menjadi Fasilitator Ibu Penggerak membuat wawasan saya terbuka, tentang transformasi pendidikan, 3 dosa besar dan merasa terlibat bergerak berdaya mencetak generasi emas anak Indonesia.
- Maria (Fasilitator Batch 5) : Perempuan diceritakan tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Oleh karena itu posisi perempuan adalah di sisi, bukan di atas atau di bawah. Gelar istri didapat saat dia dipinang oleh seorang laki-laki. Sesuai janji saat bersatu adalah saling menjaga dan saling membantu. Tidak pernah meninggalkan pasangan dengan alasan apapun. Ibu menjadi predikat baru saat dia melahirkan anak. Peran ganda dimulai. Banyak carut marut dunia yang menggoda perempuan dalam perjalanannya menjadi istri dan ibu. Tantangan demi tantangan seolah menguras habis tenaga dan pikiran ibu. Bergabung dan bergerak bersama sesama perempuan memberi kekuatan hakiki padanya. Inilah alasan mengapa saya antusias mengikuti Program Ibu Penggerak. Bergerak dan berdampak bagi sesama perempuan yang saya mulai dari diri sendiri. Tekad belajar dan terus meningkatkan kompetensi menjadi tujuan. Sejak memeroleh gelar Fasilitator Ibu Penggerak, saya punya kesempatan lebih untuk memberikan pemahaman tentang tugas seorang ibu, apapun latar belakang keluarganya. Beberapa kali sosialisasi tentang Kurikulum Merdeka, saya mendapati tanta gan bahwa tugas sebagai fasilitator masih panjang dan perlu bergandengan dengan banyak pihak. Berdampak secara rutin dan masif. Do the baby step and walk hand in hand with others.
- Dwi Afriani (Fasilitator Batch 5) : Menjadi fasilitator Ibu Penggerak bagi saya adalah suatu wadah untuk bisa menebarkan ilmu Yang didapat dari pelatihan sebelumnya. Dalam hal ini concern saya pada 3 Dosa besar pendidikan. Saya percaya dengan menjadi volunteer, sedikit banyak saya berkontribusi Dalam memberikan pemahaman yang baik dan benar terhadap orangtua dan siswa. Selain Itu, menjadi fasilitator Ibu Penggerak juga Salah satu ikhtiar saya tetap belajar Dan membangun relasi yang positif dengan para Ibu pembelajar. Yuk gabung disidina, Kita sehat, Cerdas Dan berdaya bersama-sama.
- Siti Sartika (Fasilitator Batch 5) : Menjadi volunteer Ibu Penggerak merupakan hal yang menantang bagi saya. Kita menjadi bagian dari pergerakan praktik baik ini. Dimana kita bisa memiliki kesempatan lebih besar dalam mengetahui perkembangan pendidikan saat ini. Tentunya dalam keberhasilan suatu kebijakan dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak terkait yaitu adalah Orang Tua, Satuan Pendidikan dan Pemerintah. Ibu Penggerak hadir untuk membantu brainstorming para orang tua terutama ibu, tentang peran orang tua dalam menyukseskan merdeka belajar ini dan upaya dalam penghapusan dosa besar pendidikan indonesia. Saya bangga dan senang menjadi bagian ini, dan harapannya ibu-ibu lain pun ikut tercerahkan sehingga merdeka belajar ini menjadi gerakan bersama.
- Agung Handayani (Fasilitator Batch 1) : Saya menjadi volunteer fasilitator Ibu Penggerak Alhamdulillah sejak Lulus TOT pertama Ibu Penggerak yang saat itu dilaksanakan tanggal 5-7 November 2021. Awalnya memang saya ragu apakah saya bisa ? Berkat dukungan dan dorongan semangat dari Mba Susi dan teman teman Fasilitator Alhamdulillah saya pun sosialisasi pertama melalui wa grup kemudian mendapat tawaran untuk menjadi narasumber melalui streamyard. Sejak itu menjadi ketagihan hehe. Melihat begitu banyak orang tua yang belum memahami kurikulum merdeka ataupun makin maraknya tiga dosa besar pendidikan membuatku niat lillahi taala untuk berbagi ilmu dan sharing dengan ibu ibu di lingkungan PKK, anak anak di TK dan lingkungan rumah. Memang ada saja kendala tapi tak sedikit yang menjadi paham dan menjadi termotivasi juga kemudian ikut bergabung di Sidina Commuity dan menjadi fasilitator ibu penggerak. Alhamdulillah 🥰 Menjadi volunteer ini niatku lillahi ta'ala dan ingin bermanfaat untuk banyak orang supaya berkah sisa umurku. Ketika anak anak tersenyum dan tertawa lalu menceritakan dengan suka cita setelah berliterasi denganku kemudian ibu ibu yang makin paham dan sekolah yang sangat open membuatku sangat bersyukur menjadi volunteer ibu penggerak hingga akhirnya ku mendapat pekerjaan menjadi guru les dua anak di sela rutinnya aktivitasku sebagai ibu rumah tangga.
- Sri Rayahu (Fasilitator Batch 5) : Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community bagi saya adalah kesempatan untuk bertumbuh, berkembang, bergerak, dan menggerakkan. Ketika dulu cocern saya hanya sebatas diri saya bisa menggandeng perempuan/ibu lain untuk melangkah maju bersama. Hal kecil yang saya katakan serta lakukan dengan harapan bisa menjadi kebermanfaatan untuk perempuan/ibu lainnya sehingga menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus mengupagrade kapabilitas diri. Tentunya itu bukanlah hal mudah untuk diimplementasikan, namun tidak sulit jika ada tekat dan kemauan untuk bersungguh – sungguh menjalankan perannya,
- Lamiya MZ (Fasilitator Batch 4) : Hai, saya miya domisili di Bogor umur 30 plus dengan 2 orang anak. Ketertarikan saya mengenai pembelajaran akan selalu ada dalam diri saya. Mulai dari berorganisasi ketika kuliah, baik tingkat jurusan hingga nasional kemudian berlanjut ketika masih bekerja yaitu menjadi volunteer pengajar di Kelas Inspirasi Semarang - Sidoarjo - Lamongan. Light of goodness adalah purpose of life saya, maksudnya adalah ingin selalu berbagi kebaikan. Kebaikan pula yang saya lihat ketika menjadi Fasilitator Sidina Community plus menjadi pengurus 2023 - 2024. Yuk buibu, cerdas sehat berdaya!
Apa kesanmu menjadi Fasilitator Ibu Penggerak? share yuks
Share This :
terharu, semoga menjadi langkah awal untuk gemar menulis
BalasHapus