Tanggal 25 Februari 2024 lalu, saya berkesempatan untuk mengisi acara Satu Dekade Litara di Bandung. Selamat ulang tahun ya Litara Foundation, semoga semakin banyak menghasilkan buku-buku berkualitas untuk anak Indonesia.
Apa itu Litara Foundation: seperti di kutip dari web nya
Established in 2014, Litara Foundation aims to improve the literacy of Indonesian children through mentoring and training communities, teachers and literacy activists. Litara's founders and activists consist of teachers, writers, illustrators, editors, translators, academics, practitioners and education consultants. Litara's areas of work include community assistance for literacy activities, TBM establishment and activist training, teacher training, making literacy and numeracy modules for the emergency curriculum, making textbooks and teacher guides (PAUD, SD, SMP, SMA), training writers and illustrators, producing quality children's books, book donations, research on children's literacy, and building partnerships or cooperation.
Saya mengisi talkshow bersama Kak Aio seorang pendongeng yang sudah mendunia. Saya berbicara tentang Peran keluarga dan komunitas dalam meningkatkan kecakapan literasi anak.
Berikut merupakan beberapa peran keluarga dan meningkatkan literasi anak :
Saya pun berbagi tentang apa yang dilakukan Sidina Community dalam meningkatkan kecakapan literasi anak, berikut diantaranya :
- Keluarga adalah role model utama bagi tumbuh kembang anak. Apa yang ditanamkan di rumah berpengaruh besar pada akan seperti anak di masa mendatang. Orangtua sebagai nakhoda adalah yang menentukan akan dibawa kemana dan ingin seperti apa anak berkembang. Orang tua harus mulai menjadi contoh tidak peduli berapapun usianya. Orangtua bisa hunting buku bekas, di carousel, grup fb expat dll.
- Menciptakan budaya membaca dalam keluarga. Jadikan membaca sebagai aktivitas menyenangkan. Orang tua dapat berperan sebagai inspirator maupun fasilitator bagi anak. Sebagai inspirator, orang tua dapat memulainya dengan membacakan cerita atau buku kepada anak ketika mau tidur. Menjadi panutan bagi anak dalam kegiatan membaca. Jika orang tuanya suka membaca, hal ini dapat merangsang anak untuk meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
- Menanamkan literasi sejak dini adalah solusi yang paling jitu dalam mencetak generasi melek literasi. Ayah ibu bisa mulai dengan mengakses buku di perpustakaan. Di Jakarta ada Perpusnas dan juga Perpustakaan Provinsi DKI Jakarta. Koleksi perpustakaan juga saat ini sudah sangat banyak dan memadai.
- Ajak anak memilih buku sesuai jenjang usia, anak lebih besar sudah bisa membaca mandiri, setelah membaca ajak untuk review isi buku. Seperti saat ini senang membaca seputar sepak bola dan para pemaiannya. Bisa tanya, Ronaldo itu kenapa bisa menjadi pemaion bola sukses? Apakah ronalgo pernah gagal? Bagaimana dia bisa bangkit?
- Anak yang kecil lagi senang belajar membaca dan menggambar/mewarnai. Read aloud setiap malam, misalnya tanya cover bukunya gambar apa? Kira2 mengapa mereka melakukan itu? Dll tujuan membaca adalah menikmati prosesnya bukan sekedar buku selesai dibaca.
- Peran orang tua dalam perkembangan anak sangat krusial. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pencapaian pelajar meningkat jika orang tua mengambil peran aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua memiliki kaitan erat dengan hasil prestasi anak. Ada contoh ibu penggerak membantu sekolah anaknya, hasil rapor Pendidikan meningkat dalam bidang literasi
- Menurut Kak Aio, ayah berperan penting dalam mendukung kecerdasan anak. Indonesia termasuk dalam negara fatherless counrty, artinya sangat minim peran ayah dalam kehidupan anak. Hal itu akan sangat berpengaruh dalam perkembangannya kelak.
Seneng banget pergi ke Bandung kali ini, karena bisa bersama-sama dengan tim Sidina ID dan juga disana bertemu dengan member Sidina Community. Terima kasih gaesss, next time lagi yaa. Insya Allah
Share This :
0 komentar