Kesetaraan gender harus dapat memberikan
manfaat yang besar dan penting dari sisi ekonomi dan kualitas hidup masyarakat
– Sri Mulyani Indrawati
Saya sangat setuju dengan ungkapkan
diatas. Saat ini sudah banyak perempuan yang berkiprah di ranah publik, hal ini
menunjukkan bahwa kesetaraan gender merupakan keniscayaan. Banyak perempuan
yang mampu membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan peran ganda. Setidaknya
hal ini terjadi di komunitas yang saya dirikan, Sidina Community. Tidak sedikit
dari anggota kami bekerja diluar rumah, tapi juga berperan dengan baik ketika
menjadi ibu rumah tangga dan banyak juga meskipun bekerja penuh waktu di rumah,
namun bisa tetap produktif dan berdaya dengan berbagai aktivitasnya. Mereka
bertanggung jawab dalam mendidik anak, merawat rumah tangga bahkan beberapa
menjadi pencari nafkah utama di keluarga. Hal ini menunjukkan peran penting
perempuan dalam mendukung ekonomi keluarga. Tentunya hal ini harus dibarengi
dengan pekerjaan rumah tangga yang tidak mengenal gender dan saat ini pun sudah
banyak laki-laki yang menganggap lumrah melakukan pekerjaan rumah tangga.
Pengertian kesetaraan gender merujuk
pada suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak
dan kewajiban. Keterlibatan peran perempuan tidak hanya memberikan keuntungan
secara ekonomi, namun juga memberikan kepuasan batin dan kebanggaan sosial.
Masih lekat diingatan saya ketika mama bercerita dulu terpaksa putus sekolah
karena orang tuanya lebih mengutamakan pendidikan untuk anak laki-laki,
meskipun dia mempunyai kemampuan akademik yang cukup baik. Faktor sosial budaya
sangat berpengaruh di masa itu yang cenderung menempatkan perempuan di ranah
domestik rumah tangga semata. Hal tersebut kemudian memotivasi orang tua untuk
memberikan pendidikan yang lebih baik didukung juga oleh sistem dan kebijakan
yang lebih baik. World Bank menyebutkan bahwa kesetaraan gender merupakan
persoalan pokok pembangunan yang akan memperkuat kemampuan negara untuk
berkembang, mengurangi kemiskinan dan memerintah secara efektif. Dalam konteks
itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya
memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender
(Mason & King, 2001).
Penting bagi perempuan juga untuk mengoptimalkan perannya. Orang tua saya selalu menekankan bahwa saya harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari mereka. Mereka beralasan bahwa ketika saya bisa memperoleh pendidikan yang lebih baik, maka akan mempunyai pilihan yang lebih baik dan lebih banyak dalam hidup. Dengan ilmu yang didapat, diharapkan bisa berkontribusi di masyarakat. Bekal ilmu yang diwariskan akan lebih penting daripada bekal harta, yang mana harta akan habis jika kita tidak mampu untuk mengelolanya. Namun bekal ilmu akan terus bermanfaat sepanjang hidup kita. Ilmu yang di dapat juga yang kemudian memotivasi saya untuk mendirikan PT Sidina Sejahtera Abadi yang menaungi Sidina Community sebagai komunitas pusat belajar pendidikan dan pengembangan diri maupun Sidina ID, sebagai unit usaha yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan baik sebagai trainer maupun sebagai influencer.
Saat ini pun di komunitas kami, para
fasilitator ibu penggerak melakukan kegiatan volunteering untuk membantu
pencegahan dan penanganan tiga dosa besar pendidikan, yaitu perundungan,
kekerasan seksual dan intoleransi. Tiga masalah itu masih banyak terjadi di
masyarakat dan banyak yang korbannya perempuan. Kami juga mengedukasi para
orang tua khususnya ibu untuk memainkan peran kunci dalam melindungi anggota
keluarga dari kekerasan. Bahkan kami pun dilibatkan pemerintah melalui Kemdikbudristek
dalam pembentukan dan sosialisasi PPKSP (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Satuan Pendidikan) dan juga pembentukan TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan). Hal ini menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan di level
kebijakan.
Optimalisasi peran perempuan disini
mencakup berbagai hal penting. Perempuan saat ini mempunyai kesempatan yang
sama dalam berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan,
ekonomi, politik dan sosial dll, namun masih banyak memerlukan upaya
kolaboratif dari berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah, lembaga
pendidikan, lembaga swasta dll untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan perempuan untuk berkontribusi secara maksimal dalam berbagai aspek
kehidupan. Kaum perempuan merupakan aset, potensi dan investasi penting bagi
Indonesia yang dapat berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan
kemampuannya. Dengan demikian, sangat penting bagi kita semua untuk
mempromosikan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang pada akhirnya akan memutus rantai
kemiskinan di Indonesia dan mempercepat pencapaian SGDs.
0 komentar