Kenal dengannya selama lebih dari 10 tahun, menumbuhkan rasa kagum tersendiri terhadapnya. Bagaimana tidak, beliau merupakan ibu dengan 6 anak, dimana hampir semua Homeschooling, blogger dan content writer, dan baru saja lulus S2 loh! hiks apa kabar diriku iniii? Ibu Siti Hairul, saya kerap memanggilnya Mak Irul atau kami di grup blogger lebih sering memanggilnya Mak Log (log dari kata monolog hahaha), karena terkadang beliau chat di wag dan seperti sedang monolog #sungkem. Mak Irul juga merupakan Fasilitator aktif Sidina Community loh, dan sering berbagi bersama teman-teman fasilitator di Yogyakarta. Ga sabar kan nyimak wawancaranya, yuk cekidot
- Mak Irul, bisa diceritakan latar belakang Mak Irul dan aktivitasnya saat ini? Saya seorang Perempuan dan dikarunia 6 anak. Berprofesi sebagai blogger, content writer dan juga script writer di salah satu penerbit di Indonesia. Tertarik dengan Pendidikan berbasis keluarga dan juga Pendidikan anak. Selain menulis biasanya juga menjadi pembicara kajian-kajian tentang Pendidikan anak.
- Mak Irul dianugerahi 6 anak, bagaimana mengatur waktunya untuk bisa juga melanjutkan kuliah dan pekerjaannya? Saat ini dari enam anak tersebut yang menjalani metode Pendidikan homescooling mandiri ada tiga anak. Sedangkan tiga anak yang lain ada yang kuliah dan di boarding school. Alhamdulillah anak-anak sangat terbuka dengan berbagi peran dan mengurus rumah. Meskipun anak laki-laki ada 5 orang dan anak Perempuan 1 orang kami semua terbiasa mengerjakan pekerjaan domestik di rumah. Dan itu sangat membantu. Melatih kemandirian anak sejak kecil membantu banget dalam tumbuh kembang anak menjadi lebih peduli.
- Apa prinsip Mak Irul dan suami dalam mendidik anak?
- Pertama, aturan agama, terutama yang perintah Al-Qur’an dan hadist. Aturan agama itu rigid sekaligus fleksibel. Ada hal2 yang tsawabit (tidak bisa diutak-atik) ada juga yang mutaghoyyirot (ada perbedaan pendapat di dalamnya).
- Kedua, asupan makanan halal dan thayyib. Selalu mengusahakan dengan sangat keras agar hanya memberikan makanan halal ke anak-anak. Baik bahannya maupun caranya. Menghindari juga sikap meminta-minta ke orang lain. Mengajari anak-anak untuk bersifat cukup. Ga usah pilih-pilih. Apa yang disediakan di meja makan ya itu yang dimakan.
- Ketiga, tulus dan tidak perhitungan dengan anak. Untuk biaya sekolah misalnya, kita usahakan betul agar anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik tetapi jangan sampai diungkit-ungkit.
- Keempat, saya dan suami udah Ridha dengan semua kesalahan yang pernah mereka buat. Kami maafkan kesalahan mereka dan kami selalu meminta maaf ke mereka atas kesalahan kami.
- Kelima, berusaha mendengarkan alasan mereka saat mereka memilih berbeda pendapat dengan kita. Bahkan saat alasan itu terdengar tidak masuk akal sekalipun.
- Menurut Mak Irul, apakah penting buat ibu terus belajar? mengapa dan apa manfaatnya? Selalu belajar itu perintah agama. Thalabul ‘ilmi itu kewajiban setiap muslim sampai akhir hayat. Bahkan dalam kaidah syariat, ilmu itu idraka syai bihaqiqotihi, memahami sampai ke hakikatnya. Ga cukup belajar hanya cuma ‘tahu’. Perintah agama itu sampai paham dan mengamalkan dan membagikan ke orang lain. Mau ga mau para ibu itu harus terus belajar. Ga adil bagi anak-anaknya jika ibunya menjadikan anak sebagai alasan berhenti belajar. Hanya karena ibunya malas berusaha lebih keras karena lelah mengurus urusan domestik.
- Bagaimana perjalanan singkat sekolah mb irul dr SD sampe S2? value apa yang ditanamkan oleh orangtua? dukungan apa yang diberikan? apakah memang materi menjadi faktor utama?Ibu saya itu single parent. Tetapi untuk urusan sekolah menjadi pendukung nomor satu. Anak-anaknya ga boleh ada yang berhenti belajar hanya karena kekurangan biaya. Inget banget dulu waktu masih SD ibu saya sering ngasih saya pertanyaan-pertanyaan dari buku RPUL. Dan yang bikin salut, mama saya tuh suka baca. Dan itu menurun ke anak-anaknya. Bahkan suami saya aja bilang, Mama tuh suka baca ya. Karena di keluarga suami ga ada yang suka baca. Sedangkan mama semua buku dibaca. Bahkan mama dulu sering beliin saya majalah Gadis dan sejenisnya saat remaja. Beliin novel-novel bagus. Mama juga yang memotivasi agar sekolah lanjut sampai S2. Karena tahu betul saya suka belajar.
- Bagaimana cerita perjalanan Mak irul bersama Sidina Community? mengapa mau menjadi fasilitator? Ikut Sidina saat pelatihan Ibu Penggerak Batch ke-2. Meskipun kenal Sidina sudah dari awal karena kenal dan percaya banget sama foundernya. Sesama pegiat Pendidikan pastilah saling klop ya. Semacam menemukan teman seperjuangan. Mau menjadi Fasilitator Ibu Penggerak harapannya perjuangan menjadikan Pendidikan Indonesia itu mau ga mau harus dimulai dari keluarga dan bareng-bareng. Kalau sendirian susah bagi kita memperbaiki. Anak kita kan dibesarkan oleh lingkungan juga.
- Apa pesan untuk para orang tua di Indonesia? Ayo kita niatkan mendidik dan mengasuh anak untuk menjadi manusia yang taat agama dan penyayang kepada sesama. Semoga anak-anak kita menjadi bagian dari manusia yang memberikan manfaat untuk sesama. Mau ga mau ayah ibunya harus terus belajar. Gaya parenting itu banyak, tetapi dasarnya kan sama. Bagaimana agar anak itu dicintai sebagai seorang manusia.
Share This :
Ikut senang dengan keberhasilan mb Irul. Menjadi cambuk semangat bagi ibu2 lain. Di rumahpun, di mana saja, bisa kok memilih utk berdaya.
BalasHapusinspiring banget Mak Irul dan mbak Icus ini. penggiat literasi dan pendidikan!
BalasHapus