ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Tips Menumbuhkan Motivasi Intrinsik Anak untuk Menjadi Pemelajar Sepanjang Hayat

21/06/2024

 


Esensi gerakan merdeka belajar adalah anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka - Nino Aditomo (Kepala BSKAP Kemdikbudristek)

Itulah yang disampaikan Pak Nino dalam Webinar bersama Sidina Community. Berikut beberapa poin penting yang perlu orang tua pahami :

  • Perlunya orang tua dan sekolah menyediakan pengalaman belajar anak yang lebih utuh. Beda dengan visi pendidikan yang ingin anak hanya pintar akademik saja. Kalo itu cita-citanya, maka yang akan terjadi guru yang sibuk menyampaikan materi. Padahal anak-anak sangat beragam bakat minatnya. Perlu asupan dan stimulasi yang berbeda. 
  • Memang ada yang dipelajari wajib semua anak, yang disebut kompetensi dasar sebagai individu dan warga negara. Kita ingin anak kita menjadi pembelajar sepanjang hayat yang senang dan trampil belajar, tau cara mencari dan memilah informasi, tau cara bersikap kritis, tau cara menciptakan informasi, tau cara bekerja sama dengan orang lain termasuk yang berbeda latar belakang, toleran, punya etika moral yang berlandaskan agama, peduli pada isu sosial. itu pondasi penting untuk menjadi pemelajar sepanjang hayat,
  • Di luar itu selanjutnya expertise apa yang perlu diperdalam oleh masing-masing anak, tidak boleh disergamkan. Di K13 ada namanya KKM, konsepnya bagus namun pada paraktiknya diterjemahkan sebagai skor minimum seorang siswa dinyatakan lulus untuk pelajaran itu dan berlaku untuk semua anak. Artinya dalam konsep itu semua anak di harapakan dan diharuskan menjadi ahli di semua pelajaran, padahal materi pelajaran banyak sekali dan anak dihargai karena pandai secara akademik saja, hal-hal lain sifatnya bonus aja. Saat ini tidak ada lagi KKM. Zaman dulu wajar lazim ada nilai 6 atau 5 di rapot dan tetap bisa naik kelas dan itu mencerminkan filosopi asesmen itu sendiri dimana harus jujur dari pada di katrol atau diupayakan sedemikian rupa tapi tidak bermakna. Anak tidak menguasai apa yang dipelajarinya. Jika seperti itu kita sedang mengajarkan anak dan guru ketidakjujuran dalam pemberian nilai, hasilnya ketidakpercayaan pada asesmen itu sendiri. Murid meremehkan dan guru menjadi dilema dan demovitasi. Sangat menyedihkan kondisi ini dan pelan-pelan bisa kita hentikan dengan praktik penialian yang lebih jujur yang mencerminkan nilai yang sesungguhnya yang terpenting murid mengalami kemajuan belajar dan progres belajar. Keberhasilan pendidikan terjadi jika anak mengalami kemajuan belajar.
  • Fungsi asesmen seperti asesmen diagnostik menjadi sangat penting di awal pembelajaran. dari POV murid bisa memotivasi. Memberitahu bahwa murid sudah mencapai sesuatu. Berfungsi juga untuk metakognisi atau kemampuan bercermin atau berefleksi sebagai pelajar sepanjang hayat. Dari POV guru asesmen diagnostik penting untuk memahami kondisi awal murid dan melihat apakah sudah tercapai tujuan pembelajaran dan kemudian melakukan menyesuaian berdasarkan hasil asesmen. Asesmen fungsinya penting bagi murid maupun guru dikembalikan lagi ke tujuan memampukan anak-anak trampil belajar dari pada tahu banyak pengetahuan secara dangkal dan tidak tahu relevensi ilmu pengetahuan dengan kehidupan sehari-hari karena anak hanya tahu untuk menjawab soal ujian. Ilmu pengetahuan semacam kacamata untuk bersikap, bertindak dan berperilaku sehari-hari yang sangat powerful.
  • Ada anggapan jika siswa tidak di dorong mencapai nilai yang tinggi siswa jadi malas belajar, hal itu tidak sepenuhnya benar. Kalo di teori psikologi pendidikan ada 2 macam movitasi, ekstrinsik (hadiah dll) dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik yang dijadikan tumpuan membuat murid tidak bisa jadi pembelajar sepanjang hayat. Untuk jadi pembelajar sepanjang hayat perlu mau belajar tanpa di suruh, tanpa ada yang mengawasi dll. Caranya? Membangun movitasi intrinsik bagaimana membuat anak2 cinta belajar dan ga bisa mengandalkan ancaman, yang bisa dilakukan adalah : (1) Ketika kegiatan itu dilakukan dalam sebuah komunitas yang membuat anak merasa dihargai/diakui sebagai anggota yang berharga, pengakuan sosial bukan atas nilainya tapi atas prosesnya (2) Kompetensi, perasaan bisa melakukan sesuatu. Dari yang ga bisa menjadi bisa dan (3) Otonomi, jika proses belajar membuat anak merasa punya pilihan/otomoni cara belajar, menunjukkan kemampuannya bisa memberikan kepuasan batin.
  • Jangan menjadikan gaya belajar sebagai patokan. Seperti gaya belajar visual dengan menonton,  auditory mendenger ceramah dan kinestetik memeperagakan. Gaya belajar sifatnya tidak menetap tapi kontekstual bukan semacan kategori untuk mengkotak-kotakan murid. Untuk yang lebih kompleks hampir selalu perlu semua gaya belajar contoh olahraga berenang, ga mungkin hanya memberikan instruksi tanpa memperagakan. Sama untuk pelajaran lain. Supaya lebih powerful dan efektif harus menggunakan semua gaya belajar. Berbahaya jika untuk mengkotak-kotakan anak karena anak akan percaya bahwa dia akan punya keterbatasan itu. Selamanya dia akan merasa dia ga bisa gaya belajar lain. Semua kompetensi perlu semua gaya belajar. Guru dan ortu perlu mengasah semua gaya belajar, tidak hanya yang disukai aja sisa. Gaya belajar perlu direfleksikan untuk memberi pengalaman belajar yang menyentuh banyak gaya, untuk memperkaya pembelajaran bukan diferensiasi.
  • Peran orang tua adalah menyampaikan informasi tentang minat bakat kepada guru atau kebutuhan belajar terutama jika anak punya kekhususan. Orang tua perlu proaktif untuk memiinta sesi dengan guru dan sekolah untuk menyampaikan profil anak. Di sisi guru bisa menghemat waktu. Diskusikan hal-hal yang bisa orang tua lakukan di rumah untuk mendukung proses belajar anak. Orang tua bisa membantu proses belajar membaca anak di buku.kemdikbud.go.id dimana disana banyak buku-buku fiksi dan non fiksi bagus sesuai dengan level pembaca.
Parents, share juga yuk pengalaman menumbuhkan motivasi intrinsik anak untuk menjadi pemelajar sepanjang hayat di kolom komentar.

Referensi : Webinar Kemdikbud bersama Sidina Community berikut ini, terima kasih Pak Nino.







Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar