Membangun literasi keuangan anak sejak dini merupakan dasar untuk kesuksesan dan kebahagiaan jangka panjang. Berikut 7 tips praktis dalam mengajarkan anak literasi keuangan untuk semua usia. Tips berikut bertujuan untuk memulai percakapan yang mendorong anak untuk membuat keputusan yang bijaksana tentang kebiasaan pengeluarannya.
Dimulai
sejak dini
Memulai
percakapan tentang uang sangat berarti. Seperti halnya mengingatkan anak untuk
makan sayuran dan mensikat gigi, mengajarkan literasai keuangan berarti mempersiapkan
langkah untuk life skills yang berharga. Mulai bantu anak mengembangkan kebiasaan
uang yang baik, memahami nilai uang dan belajar konsep penting seperti
kebutuhan versus keinginan. Bahkan sharing tentang keputusan keuangan kita bisa
memicu diskusi yang berharga.
Meskipun
anak belum menghadapi keputusan keuangan yang besar, namun mereka akan mengalaminya.
Memberikan mereka alat dan mindset keuangan yang benar akan membantu mereka
menyiapkan untuk pengeluaran ketika kuliah, membeli rumah, mengelola kartu
kredit dengan bijaksana dan bijaksana dalam berhutang. Anak kita tidak terlalu kecil
untuk berbicara tentang uang. Semakin awal kita memulai, maka percakapan akan
semakin natural ketika mereka beranjak dewasa.
Berikan
contoh yang baik
Memberikan contoh yang bijaksana dalam perilaku keuangan, bisa menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk mengajari anak tentang uang.
- Gunakan uang cash : cash memberikan pembelajaran visual untuk anak dalam batasan keuangan, ilustrasikan bahwa uang terbatas dan ketika dibelanjakan, gunakan untuk hal yang baik
- Bandingkan harga : ketika mengajak anak ke supermarket, tunjukkan pada mereka perbandingan harga untuk barang tertentu, ajarkan mereka bagaimana menggunakan kupon, dan tekankan untuk memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan
- Gunakan contoh praktis : ketika kita sedang membayar tagihan, sebagai contoh, jelaskan bagaimana proses pembayaran dan mengapa hal itu penting
- Membuat anggaran bersama : libatkan anak dalam membuat budgeting keluarga dengan membuat alokasi untuk menabung dan pengeluaran. Tunjukkan pada anak bagaimana kita mencapai tujuan keuangan kita melalui budgeting, menabung dan investasi akan memberikan mereka kepercayaan diri jika mereka bisa melakukan hal yang sama.
Manfaatkan
momen berharga dengan “membicarakan uang”
Uang merupakan alat berharga yang setiap orang butuhkan, dan ketika digunakan dengan bijaksana, akan membawa kebahagiaan, kepuasan dan kenangan abadi. Uang berada dalam hampir semua aspek kehidupan, penting untuk tidak memperlakukan uang sebagai konsep yang misterius. Ketika sedang ngobrol dengan anak, coba untuk bertanya pertanyaan dasar seperti :
- Apa itu uang dan dimana pernah melihat uang?
- Untuk apa uang digunakan?
- Bagaimana kita bisa menghasilkan uang?
- Apa yang ingin kamu beli jika punya uang?
- Bagaimana kita bisa menantikan jika sesuatu itu mahal atau murah?
Bagikan
pengalaman kepada anak bagaimana kita mendapatkan harga yang bagus ketika
belanja dan menggunakan kupon untuk lebih menghemat uang. Ajarkan bahwa uang
yang di hemat bisa digunakan untuk sesuatu yang menyenangkan. Dorong mereka
untuk memakai istilah seperti “pendapatan”, “menabung”, “membelanjakan”,
“keinginan” dan “kebutuhan”. Buat “pembicaraan tentang uang sebagai bagian
dari diskusi sehari-hari, diskusikan tantangan, hambatan dan kegembiaraannnya. Terpenting
juga, diskusikan topik tersebut ketika anak menunjukkan ketertarikan.
Gunakan
bahasa yang efektif
Anak
kita mengobservasi dan meniru perliku kita, bahkan ketika kita tidak sedang
aktif mengajarkan mereka tentang uang. Kita harus mindful ketika sedang diskusi
tentang uang dan sadar akan emosi dibalik kata-kata kita. Cara kita membicarakan membentuk perspektif jangka panjangnya. Dibanding mengatakan “kita tidak
mampu membelinya”, coba katakan “ini bukan cara kita membelanjakan uang karena
kita ingin menabung untuk sesuatu yang lebih berharga dimasa depan”. Ajarkan anak
untuk memahami kemana uang pergi sangat penting dan keputusan keuangan yang bijaksana
bisa membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun membicarakan keuangan bisa
sangat menantang, kata-kata yang kita ucapkan bisa mempengaruhi perilaku anak
terhadap uang dimasa depan.
Diskusikan
cara memperoleh uang dan menabung utnuk mencapai tujuan keuangan
Banyak
orang tua tidak yakin bagaimana pendekatan terhadap anak dalam membicarakan
yang dan memilih untuk menghindarinya. Bagaimanapun, mengajarkan anak literasi
keuangan tidak harus selalu mengintimidasi, namun bisa dengan cara
menyenangkan.
Bersama anak, dikusikan cara yang kreatif untuk mendapatkan yang untuk mencapai tujuan keuangan:
- Melakukan pekerjaan di sekitar rumah / tawarkan jasa ke tetangga
- Jualan minuman ketika musim panas atau minuman hangat ketika musin hujan
- Buat dan jual kerajinan tangan
- Buat garage sale
- Jual daur ulang kaleng almunium, botol dan plastik
Dorong
anak untuk memulai bisnis kecilnya memungkinkan mereka untuk belajar tentang
uang, mengelolanya akan mengajarkan anak pada kemampuan menyelesaikan masalah,
kerja keras dan komunikasi.
Ajarkan
anak cara alokasi uang
Ketika
kecil kita punya celengan dan itu menyenangkan ketika mengisi dan melihat uang
kita bertambah. Berikan anak tempat untuk menyimpan uang yang tembus pandang
karena mereka akan dengan jelas melihat seberapa banyak uangnya ketika di tambah
dan menyusut ketika uangnya digunakan untuk membeli sesuatu. Ketika mereka
pergi ke toko untuk membeli mainan, bawa celengan tersebut dan bantu mereka menghitung
dan memberikannya ke kasir. Untuk anak yang lebih besar, berikan mereka 3
tempat uang, yang masing-masing merepresentasikan 3 alokasi : belanja, menabung
dan sedekah. Dengan bantuan kita, anak akan membagi uangnya ke dalam kotak
alokasi yang mereka pilih. Dengan belajar mengalokasikan uangnya, anak bisa
secara aktif merencanakan keinginan saat ini dan masa depannya.
Diskusikan kebutuhan versus keinginan
Kebutuhan
adalah sesuatu yang dibutuhkan orang untuk bertahan hidup seperti makanan,
minuman, pakaian dan tempat tinggal. Keinginan adalah sesuatu yang indah jika
dimiliki namun tidak terlalu penting seperti mainan, sepatu yang makan, pakaian
keluaran designer dan hp dengan teknologi terbaru. Salah satu warisan terbesar
yang bisa kita berikan ke anak adalah kemampuan untuk membedakan kedua hal
tersebut. Setiap aktivitas, dari mulai belaja kebutuhan rumah tangga sampe menonton
film atau memesan minuman di cafe itu melibatkan uang dan sekali uang dibelanjakan,
maka akan habis. Tekankan usaha mendapatkan yang dan bagaimana uang secara
cepat bisa habis jika kita tidak berhati-hati. Dorong mereka menentukan apakah
pembeliannya sangat dibutuhkan atau hanya pembelanjaan impulsif yang akan
membuat menyesal kemudian.
Kesimpulan
Sebagai
orang tua, tujuan kita untuk menumbuhkan kemandirian anak yang bisa berkembang
dengan sendirinya. Menawarkan mereka pelajaran untuk mengelola uang sangat
penting tidak peduli berapa usia mereka, tidak ada kata terlambat untuk
menempatkan dasar untuk kemandirian keuangannya di masa depan.
Terjemahan dari : https://tobermanbecker.com/7-tips-for-teaching-kids-about-finances/
0 komentar