Weight Watchers International
menunjukkan hasil riset bahwa anak-anak yang lebih berhasil dalam mengelola
pola hidup dan berat badan ideal yang sehat berangkat dari keluarga yang
memiliki dukungan dan hubungan baik antar anggotanya. Orang tua membawa pengaruh
bagi anak, termasuk kebiasaan makan anak-anak dan seberapa aktif mereka.
Kesehatan anak-anak pun sangat dipengaruhi oleh kesehatan orang tua, hubungan,
serta gaya pengasuhan. Sebagai agen pembawa perubahan, orang tua yang menjadi
sumber informasi tentang hidup sehat bagi anak-anak.
Orang tua harus selalu mempromosikan
pentingnya dan manfaat hidup sehat di rumah. Hal ini juga akan melindungi
mereka saat mereka sedang di luar rumah. Dengan orang tua yang sehat, maka
orang tua bisa berikhtiar dalam kelangsungan pendidikan anak. Banyak terjadi,
anak yang terputus pendidikannya, karena orang tua yang sakit-sakitan bahkan
sampai meninggal.
Sidina Community yang mengusung
“Sehat” sebagai salah satu taglinenya menganggap penting untuk membuat Gerakan
janji hidup sehat di kalangan keluarga Indonesia. Sidina Community pernah
membuat Tantangan hidup sehat berupa aktivitas fisik ataupun pola makan sehat.
Tantangan ini berhasil diikuti oleh 500an peserta dengan 1000 lebih postingan
di instagram.
Tujuan dari tantangan ini adalah
menjadikan hidup sehat sebagai sebuah Gerakan di dalam keluarga Indonesia;
mengajak keluarga Indonesia secara aktif mengkampanyekan Gerakan hidup sehat di
sosial media dan lingkungan; mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan bagi
orang tua dalam kaitannya dengan kelangsungan pendidikan anak; karena dari
keluarga yang sehat akan menghasilkan anak yang cerdas; memberikan kesempatan orang tua untuk lebih dekat
dengan anak melalui aktivitas fisik atau membuat menu pola makan sehat;
menjadikan gaya hidup sehat sebagai lifestyle sepanjang hayat dan membantu
pemerintah dalam upaya promotif menjaga kesehatan.
Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan orang tua dalam pembentukan kebiasaan hidup sehat dalam keluarga :
Menjadi contoh
dalam keluarga : Hal
ini merupakan cara terbaik karena anak merupakan peniru ulung orang tuanya
baik perilaku baik/buruk orang tua termasuk kebiasaan hidup sehat. Kita bisa
secara perlahan dan konsisten memperlihatkan dan mengajak anak untuk mulai
berolahraga dan makan sehat yang kaya gizi. Hal ini tentu akan lebih berkesan
daripada hanya memerintah. Mulai dengan langkah sederhana namun konsisten
dibanding langsung melakukan hal besar namun dalam waktu singkat dan hanya
sesekali. Misal ajak berenang seminggu sekali, bersepeda setiap sore atau jalan
kaki setiap pagi.
Mengetahui apa
yang dikonsumsi : Ajak anak
berdiskusi mengapa hal ini penting bagi tubuh. Jika perlu ajak anak terlibat
ketika akan mempersiapkannya. Mulai berbincang tentang zat-zat yang diperlukan
bagi tubuh dan sumber makanan yang mengandung zat tersebut. Mulai membiasakan
membaca label makanan dan minuman, batas aman, paham dan sadar apa yang
dibutuhkan oleh tubuh dan yang berbahaya jika di konsumsi terutama dalam jangka
waktu yang panjang, khususnya yang banyak mengandung gula dan garam tinggi,
pengawet dan pewarna dan proses pembuatan yang panjang.
Membiasakan
aktivitas fisik : Rajin bergerak
menjadi salah satu kunci mendapatkan tubuh yang sehat. Contoh beberapa hal yang
bisa mendorong anak melakukan aktivitas fisik secara rutin : membatasi waktu
anak bermain gadget/menonton tv misal konsisten hanya maksimal 1 jam perhari
atau hanya di waktu weekend. Gunakan aplikasi family link untuk membatasinya.
Ajak anak untuk terlibat aktivitas fisik sederhana seperti membersihkan rumah,
bermain di taman, bermain petak umpet, bermain bola. Biarkan anak bereksperimen
dengan berbagai aktivitas fisik sampai mereka menemukan yang paling mereka
sukai dan semakin hari durasinya di tambah menjadi 30-60 menit per hari. Dorong
anak untuk banyak minum air putih dan cukup beristirahat.
Berikut beberapa contoh
postingan #TantanganHidupSehat2024, ada yang ikutan juga?
sharing yuk pengalamannya dan kalo ada lagi mau ikutan ga nih
0 komentar