Note : Semoga suatu saat Abin dan Azri bisa baca-baca tulisan ibu ini ya, biar bisa mengambil manfaat yang baiknya..
Suatu ketika di sebuah SMP Negeri di Kota Cirebon.
Ngapain sekolah disini? kamu anak dari kampung kan? malu-maluin aja .. itulah beberapa kalimat yang aku ingat ketika beberapa hari pindah sekolah ke kota ini. Ya, saat ini aku merupakan siswa pindahan dari setelah sempat 1 catur wulan di SMP Negeri dekat desaku (SMP Terdekat ada di Kecamatan). Saat ini aku ga terlalu ingat bagaimana akhirnya aku bisa terdampar di kota ini. Yang aku ingat, orang tua ku ingin pendidikan ku lebih baik, bermimpi aku bisa sampai kuliah jadilah mereka terpaksa merelakanku untuk bersekolah di kota ini dan tinggal dengan keluarga budheku. Seingatku, aku tidak rela di pindah, namun aku terpaksa untuk menurutinya. Setiap berapa bulan sekali, aku pulang ke Kuningan yang harus di tempuh dengan 5 kali naik angkutan umum. Aku yang tadinya tinggal bahagia tinggal dekat keluarga, mendadak semua berubah di usiaku yang masih terlalu dini. Sering aku bertanya mengapa harus aku? sedangkan tidak ada sepupu lain yang dititipkan olah orang tuanya. Perjalanan yang tidak mudah, aku harus menahan beban batin yang teramat dalam. Ya sudah pada akhirnya aku hanya menjalani apa yang sudah menjadi takdirku. Belajar dan bersekolah dan adaptasi terhadap lingkungan baru. Alhamdulillah 1 catur wulan disana, aku bisa meraih peringkat tiga dan bisa sedikit membungkam pembullyku. Sampai kelas 3 alhamdulillah aku bisa meraih prestasi dan ketika ujian nasional SMP NEM ku baik dan aku bisa masuk di SMA Negeri favorit di Kota Cirebon kala itu (SMA 1 Cirebon). Masa SMA merupakan masa terbaik di hidupku. Aku tidak terlalu fokus akademik, ya karena jujur sih di SMA yang mana semua siswanya unggulan, aku merasa tidak ada apa-apanya terutama untuk pelajaran eksak. Aku hanya suka pelajaran sosial, seperti ekonomi. Aku lebih suka main dan senang sekali menjadi objek becanda (bully) teman-temanku. Aku merasa begitulah cara mereka menyayangiku lol. Bahkan ketika perpisahan kelas 1, aku terpilih menjadi anak paling lucu berdasarkan voting. Ketika akan naik kelas 3, aku sebenarnya bisa masuk ke jurusan IPA, tapi aku ga terlalu suka dengan pelajaran IPA dan lebih menyukai ilmu sosial. Akhirnya aku minta untuk pindah jurusan ke IPS. Di kelas 3, sebenarnya aku belum kebayang mau kuliah dimana. Alhamdulillah dapat kesempatan untuk ikut bimbel. Ketika itu ada pengumuman tes UM UGM di Jogja (UM angkatan pertama) dan aku ikut daftar. Mengapa daftar? sebenarnya coba-coba aja sih, dan walaupun awalnya ingin masuk ke UPI tapi walikelas menyarankan untuk ikut aja tesnya, jika nanti diterima bisa mengambil sertifikasi Akta IV selepas kuliah. Beberapa waktu kemudian dapat informasi via internet di warnet kalo aku lulus UM UGM. Nangis dan sujud sukur di warnet. Alhamdulillah, kemudian melewati masa-masak kuliah 4 tahun (dimana ada pelajaran penting juga selama kuliah)
to be continue
0 komentar