ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Cari Tau Yuk Bagaimana Mencetak Anak Berprestasi dari POV Anak

17/03/2024

 



Hai parents, memiliki anak berprestasi tentunya menjadi haparan banyak orang tua di Indonesia. Orang tua melakukan banyak hal untuk mendorong anaknya berprestasi baik secara akademik maupun non akademik. Kali ini saya akan berbagi kisah tentang Rizka Alfiana yang kebetulan partner kerja yang sudah saya anggap adik tentunya bersama dua cowok lainnya di tim kami. 

Kita mulai yaa parents

Rizka saat ini sudah menamatkan pendidikan S2 nya di Institut Teknologi Bandung jurusan FSRD. Rizka berpendapat pendidikan sangat penting dalam kehidupannya. Orang tuanya pernah mengatakan dalam bahasa jawa bahwa "Cah wedok ki yen ora ayu kudu pintar nah kowe ora ayu dek dadi kudu pinter"(anak perempuan itu kalau tidak cantik ya harus pinter. Nah kamu tidak cantik jadi harus pinter) meskipun cantik itu relatif dan memang setiap cewek memiliki kecantikan yang berbeda-beda. Setelah direnungkan ungkapan itu sebenarnya hanya untuk memotivasinya agar terus belajar agar menjadi pintar. Hal tersebut kemudian menjadikan Rizka terus mengejar pendidikan, karena pendidikan pada dasarnya mengubah dan memperkuat karakter, mengubah pola pikir menjadi luas kemudian bisa memposisikan diri dengan menjadi orang yang memiliki kemampuan bernalar kritis yang baik.

Jadi sejatinya semakin tinggi kita menempuh pendidikan akan semakin menunduk kita dan semakin pandai memposisikan diri serta bisa mempertanggungjawabkan gelar yang kita raih. Rizka termotivasi untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2 karena kecantikan fisik tidak abadi namun ilmu lah yang semakin lama akan semakin mahal dan mengalir terus. Rizka bercita-cita menjadi pendidik, dimana ilmu tidak hanya bermanfaat di dunia namun juga menjadi bekal yang pahalanya terus mengalir ketika sudah tiada (tabungan di akhirat).

Orang tua Rizka sering mengatakan bahwa kita harus menjadi pejuang karena hidup merupakan kompetisi. Dimana sejak kecil Rizka tidak diajarkan untuk hidup santai ketika lingkungan sekitarnya banyak yang bersantai, istilah lainnya ketika teman-temannya jalan Rizka harus lari. Orang tuanya tidak banyak menuntut secara akademik, jadi misal tidak apa-apa ketika di sekolah Rizka peringkat ke 20 dari 30 siswa, namun Rizka berprestasi di bidang non akademik. Orang tua berusaha mengembangkan bakatnya misalnya ketika dia suka menyanyi, maka orang tua mendukungnya untuk les menyayi dan ketika suka gambar, orang tua pun akan mendukungnya dan jiwa kompetitifnya muncul karena dia di "cemplungin" dalam berbagai wadah kompetisi dan itu mendidik mentalnya hingga saat ini. Rizka mengatakan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak dimana sejak kecil lingkungannya sudah terbiasa untuk mengapresiasi sebuah karya, dimana Rizka sering melihat hasil karya kakak dan ayahnya. Secara teoritis setiap anak memiliki kesenangan menggambar dan mencoret-coret namun memang tidak semua anak mempunyai potensi bakat di bidang gambar. Jika seorang anak senang menggambar di usia 9 sampai 12 tahun, dan jika dia mempunyai bakat menggambar maka dia akan terus melakukan kesenangannya hingga dewasa. Bakat Rizka terlihat di usia 7 sampai 10 tahun dimana ketika guru disekolahnya meminta untuk menulis namanya di buku dia tidak menuliskan namanya, namun Rizka memberikan identitas pada bukunya dengan gambar sebuah karakter dengan ciri khas cewek rambut pendek berponi dan sampai kelas 1 2 3 SD di setiap buku gambarnya pasti akan ada gambar figure karakter cewek berponi tadi. Disitu orang tuanya bisa mengenali bakatnya dan akhirnya Rizka dimasukkan les gambar dan disana bakatnya terus berkembang.

Beberapa prestasi yang diraih Rizka, antara lain:

  • Juara 3 Lomba Melukis Kelas 2 SD
  • Juara 1 Lomba Mewarnai Tingkat Kabupaten Kelas 1 SD
  • Juara 1 Tingkat Kabupaten Jenjang SMP
  • Juara 2 Tingkat Provinsi Jenjang SMP
  • Juara 2 Kriya Tingkat SMA
  • Juara 2 Yayasan Seni Seluruh Indonesia Jenjang SMA
  • Beasiswa Indonesia Maju S1 Kemdikbudristek
  • Beasiswa Indonesia Maju S2 Kemdikbudristek

Rizka berprinsip untuk mempunyai prioritas dalam hidup dan mendahuluan apa yang harus diselesaikan, jadi ketika sedang menempuh pendidikan, maka harus diselesaikan dengan penuh tanggung jawab sebelum memasuki fase kehidupan selanjutnya. Rizka berpendapat bahwa orang yang menganggap pendidikan tidak penting itu kurang tepat termasuk untuk wanita apalagi zaman yang cepat berubah dimana karakter, value dan ilmu lebih utama dibanding paras rupawan. Cara berkomunikasi dan berpikir itu di pengaruhi oleh pendidikan yang kita alami, itulah mengapa Rizka menempuh pendidikan sampe S2 karena semakin tinggi pendidikan, akan semakin memperluas berpikir kita dan akan semakin memantapkan karakter kita.


Pesan untuk para orang tua dari Rizka di Indonesia :

  • Fasilitasi minat dan bakat anak, dalam prosesnya orang tua harus membantu anak menemukan potensi atau kesenangannya
  • Orang tua harus sabar dan menuntun, mengarahkan, mengembangkan potensi anak sampai dia menemukan bakat dan minatnya
  • Jika ingin menyekolahkan anak setinggi-tingginya namun terkendala biaya, dorong anak untuk memiliki prestasi sehingga anak bisa mendaftar sekolah dengan beasiswa jalur prestasi seperti yang Rizka lakukan
  • Ketika kita bersinar, maka dimanapun kita akan tetap berlian, seperti berlian di dalamlumpur, maka akan tetap jadi berlian

Terima kasih Rizka, sukses terus yaa







Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar