ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pengalaman Mendampingi Anak Patah Tulang

03/04/2024

 


Menjadi orang tua akan menghadapi kondisi yang membuat hati seperti rollercoaster, salah satunya yang kami alami di tahun 2023 lalu. Tanggal 5 September 2023 tepatnya, pagi itu dalam perjalanan ke kantor di KRL ketika baru saja satu stasiun terlewati, hapeku berdering namun saya kesulitan mengangkat karena KRL pagi itu sangat padat di jam kerja. Akhirnya satu pesan masuk. Satu pesan yang membuatku perasaanku ga karuan. Mr Dimas selaku wali kelas Abin memberitahu bahwa Abin terjatuh di sekolah dan kemungkinan dislokasi ditangannya. Mereka memintaku segera ke sekolah. Kemudian saya turun di Stasiun Klender dan lanjut dengan ojek.

Setibanya di sekolah, saya menuju ruang guru. Disanalah Abin berada bersama Miss Yeni dan guru-guru lainnya. Saya langsung menghampir abin. Abin terlihat sedikit shock dan tangannya bengkak. Saya berusaha tenang meskipun susah. Saya kemudian membujuk Abin untuk ke RS Ananda untuk di rontgen. Sempat drama namun akhirnya berhasil membawa Abin ke RS. Sesampainya disana, Abin di rontgen dan ternyata hasilnya patah tulang yang kemungkinan besar membutuhkan operasi. Saat itu posisi suami sedang di Solo, sehingga saya memintanya untuk segera pulang. IGD menyarankan agar Abin sore itu juga di operasi. Namun saya melarang karena menunggu suami sampai terlebih dahulu. Aku meminta agar Abin terlebih dahulu di rawat di ruang perawatan.

Jujur saat itu bingung, galau, takut, cemas dll. Kemudian Dokter Ortopedi menghampiri kami di ruang perawatan, dan mengatakan Abin sebaiknya dilakukan tindakan operasi besok. Saat itu banyak juga yang menyarankan untuk membawa Abin ke alternatif, namun setelah berdiskusi dengan suami akhirnya kami memutuskan bahwa operasi merupakan pilihan terbaik kami untuk Abin. Abin sendiri terlihat shock namun perlahan bisa menerima kondisinya serta siap jika harus di operasi. Sempat drama ketika akan di infus untuk persiapan operasi, namun akhirnya berhasil. 

Keesokan harinya, di pagi hari itu akhirnya kami harus melepas Abin masuk ke ruang operasi. Perasaan kami campur aduk dan saya menangis bersama suami, namun kami harus kuat demi Abin. Akhirnya operasi berhasil dilakukan setelah 2 jam lamanya. Kami langsung menghampiri Abin dan memeluknya. Abin dirawat selama kurang lebih seminggu setelahnya. Saat itu tangannya terpasang pen dan harus di gips. Untuk sementara Abin pun tidak bisa mandi basah. Kami berusaha menerima takdir dengan ikhlas dan semua memang sudah digariskan. Hari-hari selanjutnya saya lebih banyak di rumah mengurus Abin yang alhamdulillahnya beberapa hari kemudian Abin kembali masuk sekolah. Alhamdulillah Abin sangat di support oleh teman dan guru-gurunya, sehingga dia tidak merasa minder di sekolah. Seminggu kemudian Abin menjalani terapi. Namun setelah beberapa minggu, pen terlihat keluar dari kulit Abin. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan Dokter Ortopedinya, operasi pencabutan pen nya di percepat. 

November akhir akhirnya operasi pengangkatan pen dilakukan dan berjalan lancar, namun tangan Abin tidak segera bisa lurus. Kami pun melakukan terapi. Alhamdulillah, setelah beberapa bulan, tangan Abin saat ini sudah bisa lurus namun belum bisa nekuk sempurna. Kami terus melakukan terapi mandiri dan juga mencoba konsultasi ke dokter di RSUD Bekasi. Hasilnya, tulangnya bagus dan tidak ada tulang yang tumbuh. Otot yang masih kontraktur yang menyebabkan Abin belum bisa menekuk dengan sempurna. Insya Allah kami akan konsultasi dengan Dokter Ortopedi spesialis tangan dan siku di sebuah RS Swasta besar di Jakarta setelah lebaran. Doakan ya


 

Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar