Saya mewawancarai beberapa itu peserta Pelatihan Ibu Penggerak Batch 15 tentang kesan mengikuti pelatihan dan juga fakta pendidikan yang mungkin baru diketahui dari Pelatihan Ibu Penggerak. Simak yuk
- Sulfi Hidayat - Jakarta : Saya dengan Ibu Sulfi Hidayat yang mempunyai 3 orang anak dengan 1 anak berkebutuhan khusus mengalami disleksia, adhd dan kelainan penyakit jantung. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih atas dalam salamnya terhadap Sidina Community, yaitu bagian resmi mitra dari Kemendikbud ristek dalam mensosialisasikan program dan kebijakan Kemendikbudristek. Bangga banget jadi bagian dari komunitas yang ikut memajukan pendidikan di Indonesia aku sih yes banget. Malah sampai guru penggerak di sekolah anakku sampai iri kok bisa di undang oleh Kemendikbudristek ketemu pak menteri saya saja kalah lho. Saya jadi bangga banget ikut bagian dr Sidina Community 🤩 Agenda rutin yang diadakan oleh Sidina adalah pelatihan Ibu penggerak dan Training of Trainer fasilitator IP. Apa sih sebenarnya Ibu Penggerak ini? jadi kesan dan pesan yang saya ikuti menjadi Ibu Penggerak itu adalah memberikan gambaran serta penjelasan kepada Ibu selaku orang tua atau wali murid tentang relevansi terkait program merdeka belajar adalah program yang bertujuan memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dengan harapan melahirkan SDM yang unggul dan kompeten serta berprofil Pancasila. Tak hnya saja itu ibu-ibu akan mendapat info-info teraktual seputar program dan kebijakan apa saja yang ada di Kemendikbud ristek. Pelajaran yang kemarin saya lakukan di zoom webinar itu ada profil pelajar Pancasila dan terutama yang saya sangat ikuti sekali adalah 3 dosa pendidikan, ya alhamdulillah saya bisa mengikuti semua kegiatan pelatihan selama 4 hari yaitu selama zoom webinar oleh mentor-mentor yang profesional di komunitas.🤩🥰 Dengan menjadi bagian dari ibu penggerak Sidina Community saya bisa mengikuti program belajar dan kebijakan apa saja yang ada di dalam dunia pendidikan Indonesia. Sebagai ibu kita harus peduli terhadap pendidikan anaknya terlepas di mana sekolah yang dipilih tidak semata-mata melepas tanggung jawab dan mendidik anak kepada lembaga pendidikan karenanya hakikat mendidik anak adalah tugas orang tua dan kitalah guru pertama sebagai anak-anak. Berarti mulailah dari diri sendiri lalu peduli dengan sekitar, ibu bersama komunitas bisa bergerak bersama-sama pemerintah memajukan pendidikan di Indonesia yang sudah jauh tertinggal dengan negara lain semangat dan maju terus Ibu Penggerak Sidina Community, terima kasih♥️
- Nur Sahria Ali - Maluku : Saya salah satu peserta ibu penggerak Batch 15, Saya ingin memberikan jawaban perihal kesan dan materi. Kesan saya selama mengikuti Pelatihan Ibu Penggerak batch 15, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang luar biasa dari pemateri dengan materi yang di sampaikan seputar profil pancasila, ibu penggerak, kurikulum merdeka, tiga dosa besar di dunia pendidikan dan cara mencegahnya serta satu hari spesial untuk refleksi peserta dan pengenalan dengan pengurus ibu penggerak tentu sangat menyenangkan apalagi dengan di temani oleh moderator yang selalu cakep dengan pantun-pantunnya. Materi 3 dosa besar dalam pembahasan pencegahan dengan adanya Program Pencegahan Perundungan (Roots) ini dikembangkan dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan kekerasan antar teman sebaya.
- Muthiah - Samarinda : Kegiatan ini sangat informatif dan related dengan kebutuhan ibu sebagai teman belajar anak, disampaikan dengan ringan oleh narasumber sehingga mudah dipahami dan menjadi insight baru buat saya. Fakta materi yang baru diketahui: Kemdikbud sangat konsen mencegah 3 dosa besar di unit pendidikan melalui TPPK, Orang tua lebih tenang saat tidak bersama anak, sebelumnya hanya bisa 'menyiapkan' anak dari rumah agar tidak menjadi pelaku atau korban bullying di sekolah.
- Hani : Alhmdulillah dengan adanya Sidina Community ini informasi untuk orang tua agar semakin terlibat dalam proses pembelajaran anak di sekolah semakin mudah, terutama saat ini sudah banyak anak yang terpalar gadget sehingga sikapnya sulit terkontrol, penting untuk kita sebagai orang tua bisa saling melindungi anak agar terhindar dari kekerasan.
Share This :
0 komentar