ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pendidikan, Kunci Memutus Rantai Kemiskinan

12/05/2024

 


Beberapa hari lalu, saya berdiskusi dengan seorang ibu yang menikah kita usianya masih relatif muda. 14 Tahun. Beliau saat ini sudah mempunyai anak yang lulus SLTA. Ketika menikah, usianya di palsukan menjadi 17 tahun. Saat dia menikah, dia baru saja lulus Mts (setingkat SMP). Ketika ditanya, mengapa memutuskan menikah diusia yang sangat relatif muda? mengapa tidak memilih untuk melanjutkan sekolah dulu? jawabannya adalah karena tidak mempunyai "pilihan". Ya, itulah fakta yang banyak terjadi di lapangan. Banyak wanita khususnya yang menjalani pernikahan relatif sangat "muda", bahkan usia belasan tanpa mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi setelah menikah. Berawal dari ketidaktahuan keluarga atau banyak juga yang karena alasan ekonomi, sehingga para orang tua perempuan khususnya harus merelakan anaknya menikah muda. Untuk itulah, saya percaya para orang tua harus ada yang memutus "rantai" ini, karena jika tidak, akan terus menurun ke generasi selanjutnya.

sumber foto : edunews.id 

Saya sangat percaya dengan ucapan yang pernah dilontarkan oleh Nelson Mandela, bahwa pendidikan menjadi senjata paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk merubah dunia. Untuk itu ketika mendirikan PKBM Ginus Itaco untuk membantu anak-anak putus sekolah, saya melihat buktinya. Adalah Reza, salah satu murid saya yang awalnya terancam putus sekolah selepas SMP. Reza merupakan anak yatim yang tinggal bersama nenek dan ibunya yang seorang ART. Reza sejak kecil menyenangi gambar dan beberapa kali menjuarai lomba. Reza dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan. Ketika bersekolah dan dibantu oleh orang tua asuh, Reza mengasah bakat designnya. Alhamdulillah, Reza bisa lulus dan setelah lulus, Reza bisa langsung bekerja dengan penghasilan yang lebih baik, dan tentunya Reza bisa tinggal di tempat yang lebih layak. Ketika nanti berumah tangga, Reza bisa menyekolahkan anaknya dengan baik. Lihatlah, pendidikan bisa menjadi jembatan anak yang putus sekolah untuk mempunyai "Pilihan" hidup yang lebih baik. Reza pun pernah menang lomba juara 1 fotografi. 


Rantai kemiskinan merupakan sumber utama penyebab terputusnya anak-anak untuk bersekolah. Dengan kemiskinan, orang tua akan menurunkan generasi miskin berikutnya pada anak-anaknya. Sehingga, harus ada generasi yang memutus rantai ini dan utamanya dengan pendidikan. Kemiskinan erat kainnya dengan derajat kesehatan yang menurun, dan akan menjadi beban untuk generasi selanjutnya. Karena masalah kesehatan, anak akan terlihat kurang sehat sehingga perkembangan fisik dan kepandaiannya juga kurang optimal. Dari kemiskinan, anak tidak bisa mempunyai pekerjaan yang layak dan tidak bisa mengambangkan diri. Karena tidak bersekolah dan mempunyai keahlian, ketika dia berkeluarga akan menurunkan kebawah lagi dan menjadikan beban-beban berikutnya kepada turunannya. Sehingga akan menambah panjang generasi miskin. Untuk itulah, saya sangat setuju bahwa pendidikan apapun bentuknya merupakan kunci utama memutus rantai kemiskinan. Pendidikan merupakan investasi masa depan untuk memperoleh kesempatan mendapatkan penghidupan yang lebih baik, khususnya untuk kita yang terlahir bukan dari keluarga dengan ekonomi mapan. Saya percaya, pendidikan akan membawa kita keluar dari lingkaran setan kemiskinan (the vicious cycle of poverty). Pendidikan yang menumbuhkembangkan literasi dan pola pikir, karena literasi sejatinya adalah inti dari pendidikan. Pendidikan yang mampu menemukan potensi siswa sehingga terwujud perubahan yang mendasar dan menumbuhkembangan karakter yang postitif. Anak harus kita ajarkan untuk sungguh-sungguh memiliki kemauan keras untuk berubah melalui pendidikan. 














Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar