Pekerjaan Rumah
Menujukkan ketertarikan dalam pekerjaan rumah anak, berapapun usia mereka, merupakan hal yang penting bahkan untuk pelajaran yang dulu tidak terlalu kita dalami atau kuasai. Ketika anak bertambah besar, kita mungkin merasa kurang terkoneksi dengan pengalaman sekolah mereka karena kita sudah meninggalkan bangku sekolah puluhan tahun lalu. Dengan menunjukkan ketertarikan dalam pekerjaan rumah mereka, ini menunjukkan tidak hanya kita peduli tapi juga memberikan kita insight terhadap apa yang sedang mereka pelajari dan bagaimana perkembangannya. Hal ini akan menumbuhkan koneksi, yang pada akhirnya memberikan anak kita self esteem dan kepercayaan diri yang akan membantunya sukses.
Waktu dan Tempat yang Sama
Akan lebih baik jika bisa mengkondisikan tempat untuk belajar, dimanapun yang memungkinkan. Tempat ini bisa di elaborasi semaksimal yang bisa diupayakan selama disana merupakan tempat yang tenang dan rapi dimana anak kita tahu itu merupakan tempat yang sama untuk belajar.
Upayakan untuk membuat rutinitas. Hidup terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana tetapi akan lebih tertata jika seseorang tahu tugasnya, tahu apa yang harus dilakukan setelah pulang sekolah atau selepas makan malam dan kemudian hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Diskusikan dengan anak, kapan waktu terbaik untuk melakukan tugasnya. Jika hal tersebut dilakukan, maka anak akan lebih mudah di ajak bekerja sama dengan argumen yang lebih baik. Saya mulai menerapkan jadwal rutin dan membuat agenda harian buat anak dan alhamdulillah mereka lebih paham apa yang harus dilakukan setiap harinya.
Makanan yang Begizi
Anak-anak atau bahkan kita orang dewasa tidak bisa fokus jika haus atau lapar. Sebelum anak belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah, cek apakah mereka sudah tercukupi kebutuhan makan dengan nutrisi yang baik atau belum. Siapkan cemilan kesukannnya. Pastikan anak segar dan siap untuk belajar setelah beraktivitas di sekolah.
Berfikiran Terbuka
Banyak hal yang berubah dalam sistem pendidikan, dari mulai metode mengajar, kurikulum, mata pelajaran dll, jadi pendekatan mungkin berbeda dengan apa yang kita dapatkan ketika bagaimana dulu kita belajar. Dukung dan bersifat terbuka dengan proses belajar anak, carilah support sistem sesama orang tua, seperti misalnya bergabung dengan komunitas orang tua seperti Sidina Community. Ibu akan mendapatkan banyak informasi terkini terkait pendidikan anak dan sekaligus bisa berkontribusi baik dengan menjadi Ibu Penggerak atau Fasilitator Ibu Penggerak.
Koneksi
Pekerjaan rumah anak memberikan kesemapatan yang baik untuk menghabiskan waktu dengan anak kita. Tak jarang kita akan temui anak yang ingin bercerita tentang kehidupannya di sekolah, sehingga kita bisa mendapatkan insight dalam hubungannya dengan guru tertentu dan bagaimana perasaan mereka secara umum. Jadi ketika memulai percakapan dengan anak tentang pekerjaan rumah, hal ini bisa juga memancing percakapan bermakna tentang hidupnya dan apa yang menjadi perhatiannya. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak ternilai untuk menjaga kesehatan mental.
Lihat pertanda
Jika anak terlihat sangat kesulitan dengan pelajarannya dan tidak memahami sebuah konsep, maka kita perlu untuk mendiskusikannya dengan guru yang bersangkutan. Dengan mengobservasi tantangannya lebih cepat, maka akan memungkinkan kita untuk mencari bantuan dan sumber daya tambahan sebagai bagian dari mencari solusi.
Nah parents, ada masukan lain cara bagaimana orang tua mendorong pembelajaran di rumah? share yuk di kolom komentar :)
0 komentar