ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Lebih Bahagia

28/07/2024

 


Saat ini anak-anak sudah mulai masuk sekolah, bagaimana kondisi pagi dirumah ayah ibu? Apakah semua teratur? Apakah semua pakaian rapi dan siap? Bekal tertata dengan baik? Sarapan makanan sehat dan berangkat ke sekolah tepat waktu? Bagaimana dengan hari kedua? Apakah ayah ibu berteriak kepada anak yang lamban dan tidak teratur?

Pagi hari merupakan salah satu aspek parenting. Dell’Antonia menulis buku “Bagaimana menjadi orang tua yang lebih bahagia : membesarkan keluarga, Memiliki hidup dan mencintai (hampir) setiap menit". Dia membuat daftar hal konkrit yang orang tua bisa lakukan  untuk mengubah mood anggota keluarga. Tapi, lebih penting lagi dia juga menemukan bahwa orang tua yang menggambarkan dirinya lebih bahagia berfikir secara berbeda dalam 4 hal berikut ini :

Ajari anak melakukan hal untuk dirinya sendiri

Orang tua yang lebih bahagia berpindah dari keterlibatan yang besar ketika anak lebih kecil menjadi orang tua yang mendorong kemandirian ketika anak semakin besar. Ada evolusi dalam parenting. Ketika anak kecil, sebagai contoh, mereka akan membangunkan anak untuk sekolah. Ketika anak lebih besar, berikan mereka jam dengan alarm dan dorong anak untuk bangun sendiri. Jika anak terlambat ke sekolah, katakan : “Perhatikan jika mereka pergi ke sekolah jam setengah 6.50 atau jam 7.00 memberikan akibat yang besar dalam harinya, dan bukan menjadi masalah orang tuanya. Oleh karena itu, kita bisa berhenti berteriak dan menjadi lebih tenang.

Anak tidak selalu menjadi prioritas utama

Orang tua yang lebih bahagia tidak selalu menempatkan kebutuhan anak di atas kebutuhan pribadinya. Ketika hal sederhana seperti makan malam atau liburan atau apa yang akan dilakukan akhir pekan, mereka tidak menempatkan pilihannya semata-mata berdasarkan apa yang anak inginkan. Orang tua mempunyai pilihannya sendiri, dan mereka memprioritaskannya. Hanya karena anak kita ingin pergi ke suatu tempat tidak berarti kita harus menghentikan apa yang sedang kita lakukan untuk menuruti keinginannya. 

Ketahui Hal yang Benar-Benar Penting

Orang tua yang lebih bahagia hampir sebagain besar mengetahi bahwa apa yang kita sebut sebagai ancaman untuk anak-anak kita nyatanya bukan ancaman. Contohnya, tidak diundang ke pesta ulang tahun teman baik bukan ancaman. Orang tua yang mencontohkan reaksi kepada hal-hal yang dianggap kurang penting akan membentuk anak mengetahui apa prioritas dalam dirinya. Ketika mendisiplinkan anak, penting untuk belajar merespon dan tidak bereaksi, untuk tidak mengeluarkan emosi yang meledak dan mampu berfikir jernih. Ketika anak berteriak benci pada kita atau mereka merusak sesuatu, otak kita akan bereaksi dengan ketakutan dan panik. Memberikan waktu untuk menenangkan diri sendiri sangat penting. Ketika kita bereaksi keras, otak anak akan juga akan bereaksi. Anak tidak akan bisa belajar apapun dari orang tuanya pada saat itu. Mereka mempunyai emosi yang sama dengan orang tuanya. Kita kehilangan satu sama lain. Lakukan hal yang akan membuat kita tidak cepat bereaksi dan minta orang lain untuk membawa anak ke tempat yang lebih nyaman. Berikan waktu pada otak kita untuk menenangkan diri. 

Cari Momen yang Lebih Membahagiakan

Hal terakhir yang bisa orang tua gambarkan sebagai orang tua yang lebih bahagia adalah melihat hal sederhana yang membahagiakan dalam situasi sulit. Contohnya, anak sedang tantrum, tapi kita bisa melihat pemandangan indah di jendela, sunset yang indah dll. Jadi bisa dikatakan bisa melihat momen sederhana dalam setiap momen bersama keluarga.

Nah, ayah ibu punya tips lainnya menjadi orang tua yang lebih bahagia? share yuk di kolom komemtar

Terjemahan dari : 

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/brain-waves/201809/how-be-happier-parent

Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar