ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Sharing Tentang Familypreneur Bersama TP PKK dan KemenkopUKM

20/07/2024

 


Pernahkah ayah ibu berfikir untuk menjadi wirausaha ketika kecil? atau apa yang terpikir ketika mendengar kata wirausaha? saya melihat aktvitas wirausaha sejak kecil, bahkan terlibat didalamnya. Bagaimana bisa? alm mama sejak menikah turut membantu perekonomian keluarga, karena saat awal menikah pekerjaan bapak serabutan. Meskipun akhirnya bapak bekerja dengan merantau ke Jakarta, namun mama tetap berwirausaha. Apa yang dia lakukan? mama menjalani beragam usaha, seperti membuat jasa jahit, berjualan es mambo yang dititipkan ke warung-warung, dan juga menjual hasil kebun punya kakek nenek seperti rambutan, jengkol, mangga dll. 

Melihat aktivitas seperti itu, membuatku mengenal wirausaha sejak kecil. Pengamalan itulah yang saya bagikan kepada sekitar seribu anggota PKK dari seluruh Indonesia. Acara ini mengambil tema Familypreneur : Membangun Bisnis Bersama Keluarga Cegah Lahirnya Sandwich Generation. Saya bersama Pak Ginda dari Deputi Kewirausahaan KemenkopUKM mengisi dari dua perspektif. Pak Ginda dari sisi kebijakan pemerintah, saya dari sisi praktik baik. Saya sangat setuju dengan familyprenuer karena Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi, dimana jika banyak wirausaha muncul maka akan menjadi modal besar untuk bangsa Indonesia menjadi negara maju. Namun jika sebaliknya, maka akan menimbulkan banyak masalah bagi Indonesia. Untuk itulah, penting sekali menanamkan jiwa wirausaha sedini mungkin. Jiwa wirausaha pun perlu dipupuk untuk membersiapkan anak menjadi mandiri sehingga ketika dewasa sampe tua nanti seseorang tidak menjadi beban siapapun. Dia akan tetap bisa produktif dan tidak menggantungkan hidup pada anak seperti yang banyak kita lihat saat ini. Sandwich generation saat ini memang menjadi fenomena yang meskipun sejak dahulu sudah ada. Sandwich generation menjadikan seseorang harus menanggung dua pihak sekaligus yaitu keluarga inti dan juga keluarga besar seperti orang tua/mertua/kakak/adik. Mesipun saya agak kurang setuju dengan istilah sandwich generation ini. Sebagai anak yang tidak merasakan menjadi sandwich generation, saya melihat sejatinya mengurus orang tua adalah hak bukan kewajiban. Namun disisi orang tua, seharusnya memang tidak menjadikan anak sebagai investasi dunia, dimana anak wajib bertanggung jawab terhadap hidup orang tua ketika sudah bekerja. Orang tua penting sejak dini membentuk dana darurat, sehingga ketika nanti sudah tidak produktif, orang tua tidak membebani anak dan ketika anak memberi materi sifatnya hanya bonus. Saya menceritakan bisnis apa saya yang pernah saya lakukan sejak kecil hingga saat ini. Meskipun ketika kecil saya merasa bisnis/dagang bukan merupakan sesuatu yang keren. Yang dianggap keren adalah ketika seseorang kerja menjadi PNS/dokter/polisi/pegawai bank dll. Namun saat ini survei membuktikan minat anak muda terhadap wirausaha semakin tinggi. 
Pengalaman bisnis saya sejak kecil ini tentu memberikan banyak pengalaman untuk saya dan sampai saat ini pun terus berproses. Saya ingin anak saya pun bisa belajar wirausaha sejak dini, meskipun tentu tantangannya berbeda ketika saya kecil dulu. Bagaimana saya mulai melibatkan mereka? tentunya dengan mengajak mereka dalam prosesnya. Seperti saat ini saya sering mengajak anak yang kecil untuk ikut ketika proses usaha preloved yang saat ini sedang coba saya jalankan. Untuk anak yang lebih besar, saya akan mulai libatkan dengan memberikan tugas membalas chat customer atau memposting barang di wag. 
Tentunya perjalanan masih panjang dan tantangan akan selalu ada. Harapannya dengan menciptakan iklim familypreneur, saya ingin memutus rantai sandwich generation dalam keluarga. Saya ingin terus produktif semampu saya, sehingga nantinya ketika sudah tidak produktif saya tidak menggantungkan hidup pada anak. Terima kasih kesempatannya TP PKK dan KemenkopUKM!




Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar