ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pindah Ke Desa, Apa Bisa Tetap Berdaya?

19/11/2025

 

Ngajar les bahasa inggris untuk anak-anak

Sudah hampir 5 bulan kami pindah ke Sukoharjo aka Solo coret hehe.. sejauh ini alhamdulillah sudah mulai menikmati tinggal di desa, walaupun kangen banget makan bubur tasik langganan yang banyak beredar di Bekasi. Nah berikut perubahan besar yang dialami setelah #PindahKeDesa

Ketika di Bekasi, jarak rumah ke sekolah hanya sekitar 1,5km dan bisa di tempuh dengan motor kurang lebih 5 menit atau menggunkan sepeda. Disini sekolah anak-anak cukup jauh sekitar 8.5km (kalo berangkat dari rumah mertua bisa 9.5km), minggu-minggu awal kaget pasti karena berkali lipat dengan di Bekasi. Namun alhamdulillah saat ini sudah bisa lebih santai dan anak-anak bisa beradaptasi. Yang bikin bersyukurnya perjalanan kami lewat sawah-sawah.. kadang masih diselimuti kabut.. plus kalo waktunya pas bisa liat kereta Batara Khresna melintas.

Di Bekasi sekolah kami libur setiap sabtu. Disini sekolah masuk juga di hari Sabtu. Masuk KBM biasa dan eskul. Jadi kadang anak-anak kalo minggu sore bilang gini: ko ga kerasa liburnya ahaha.. Semoga yahh nanti kebijakan sekolahnya sabtu bisa libur juga hehe..

Diluar makanan, di Solo banyak yang murah. Contohnya aku masih nemu potong rambut biayanya Rp.10.000! (yes, 10rb dan itu pun baru naik tahun 2024), sebelumnya 7k saja. Demi tulang otot lebih strong di usia yang (cukup berumur), aku daftar member gym. Tempatnya bukan yang hits dan kekinian namun cukup luas dan lengkap. Kalo ikut kelas-kelas aerobik, zumba dll juga ga perlu bayar lagi! yang penting si deket sekolah. Biaya pas promo yang dibayar kemarin 300k untuk 3 bulan (kalo ambil 4 bulan jatuhnya ga sampai 100k)

                                    

Jadi apakah setelah pindah ke desa bisa tetap berdaya? ketika di Bekasi aku lumayan sibuk berkegiatan, bahkan sempet kerja hampir satu tahun menjadi Tim Teknis Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) Kemenkop. Sering juga berkegiatan bersama Kemendikdasmen. Jujur bulan-bulan awal bingung karena merasa useless. Pusat bisnis dan pemerintahan ada di Jabodetabek. Tapi aku ingat, kita bisa memulai sesuatu dengan sumber daya yg sudah kita miliki. 

Sumber daya yang sudah aku miliki adalah buku dan kemampuan ngajar. Akhirnya bismillah sejak bulan oktober aku membuka taman baca, bahkan alhamdulillahhh sudah mendapat NPP dan sedang mengajukan bantuan 1.000 buku dari Perpusnas. Kemudian, aku mulai ngajar les bahasa inggris, walo belum banyak muridnya. Tapii, ga jadi soal karena niatku adalah ingin berbagi. Selain itu, aku juga ingin rutin membuka kelas-kelas untuk anak dan ibu. Yang sudah terlaksana adalah kelas public speaking untuk ibuu.. aaa, alhamdulillah berjalan dengan baikk. Doakan terus memberikan dampak yaa.. 

Banyak lagi perubahan yang cukup besar setelah pindah.. namun yang terpenting adalah dimanapun kita berada harus mampu menyesuaikan diri dan tentunya bisa menikmati serta bersyukur..







Share This :
Susi Sukaesih

Hai semua! Pendidikan masih menjadi senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Yuk belajar dan berbagi bersama gerakan #IbuPenggerak. Saya Susi, Ibu 2 putra. Founder Sidina Corp (Sidina Community & Sidina ID)

0 komentar